Kamis, 28 April 2016

Makalah Study Wisata


TUGAS
Ilmu Budaya Dasar
(IBD)


Kelompok 3 :        Ari Bhaktiar R.       (50415954)
Arin Romizah F.     (51415005)
                                                    Chiende Wisnu P.  (51415470)
                                                    Revaldi akbar         (55415792)
                                                     Salsabila Safira A. (56415348)





BAB 1. PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Taman Mini Idonesia Indah merupakan suatu kawasan objek wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat dari banyak provinsi di Indonesia yang di tampilkan dalam bentuk anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Selain anjungan dari berbagai provinsi di Indonesia, TMII juga terdapat berbagai sarana rekreasi dan museum-museum lainnya. Seperti, Museum Air Tawar, Museum IPTEK, Museum Al-qur’a, dan sebagainya. Di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia yang sangat mirip dengan aslinya.

Kami mengadakan perjalanan ini merupakan agenda yang diadakan dalam rangka tugas mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar). Kami memilih TMII karena lokasinya yang tidak begitu jauh dan biayanya sangat terjangkau.  Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan kami tentang kebudayaan Indonesia.

B.      TUJUAN LAPORAN PERJALANAN
1.       Tujuan dari perjalanan ini ialah untuk menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman kami mengenai Taman Mini Indonesia terutama tentang kebudayaan yang ada di Indonesia.
2.       Tujuan dari penyusunan kegiatan laporan perjalanan ini adalah melaporkan dan mendeskripsikan kawasan objek wisata yang telah dikunjungi.


BAB2. PEMBAHASAN
A.      PEMBIAYAAN
Harga Tiket Masuk :
Untuk 1 Orang   = Rp. 10.000,-
Untuk 1 Motor  = Rp. 6.000,-
Untuk 1 Mobil   = Rp. 10.000,-

B.      LAPORAN PERJALANAN
Pada tanggal 17 April 2016, tepat pada pukul 09.00 kami berkumpul di depan kampus G Gunadarma. Sebelum kami berangkat, kami melakukan pembagian tugas, baik itu pengambilan gambar atau pun mencatat. Kami menggunakan motor dan mobil, untuk motor perjalanan membutuhkan waktu sekitar 40 menit, sedangkan menggunakan mobil membutuhkan waktu lebih cepat karena melewati tol. Pada pukul 10.00 kami berangkat menuju TMII.
Sekitar pukul 10.45 kami tiba di lokasi, karena menaiki kendaraan yang berbeda kita bertemu di dekat anjungan Kalimantan Timur. Setelah bertemu dengan semua anggota kelompok dan memarkir kendaraan. Kami langsung menuju ke anjungan Kalimantan Tengah dengan berjalan kaki. Karena hari minggu, banyak sekali pengunjung yang mendatangi objek wisata ini, sehingga kami pun harus berjalan perlahan karena menghindari kendaraan yang lalu lalang.
Di kawasan anjungan Kalimantan Tengah terdapat rumah adat bernama Rumah Betang, rumah panjang yang merupakan rumah adat suku Dayak (ngaju). Rumah ini lebih dari sekedar bangunan tepat tinggal, sebenarnya Rumah Betang adalah jantung dari struktur social kehidupan orang Dayak. Rumah ini memiliki ciri-ciri; bentuk panggung, memanjang. Di dalam rumah adat tersebut terdapat beberapa koleksi seperti busana, alat musik, dan sebagainya dari beberapa kota di Kalimantan tengah. Setelah kami turun dari rumah panggung tersebut, kami disuguhkan dengan permainan alat musik khas Kalimantan tengah.
Lalu kami melanjutkan kunjungan ke anjungan Pemerintah Aceh. Di kawasan ini terdapat rumah panggung yang bernama Rumoh Aceh. Sama seperti anjungan Kalimantan tengah yang kami kunjungi, disini pun terdapat koleksi busana, alat musik, dan koleksi lainnya. Di anjungan Pemerintah Aceh ini kami disuguhkan pula dengan penampilan khas dari daerah Aceh. Contohnya seperti beberapa tarian khas Aceh dan tentu saja permainan music yang dimainkan oleh orang-orang Aceh asli yang diundang oleh Taman Mini Indonesia Indah.
Setelah puas mengelilingi dan menyaksikan penampilan yang disuguhkan kamipun memutuskan untuk pulang. Pukul 15.00 kami bersiap untuk pulang.
               
BAB 3. PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Berdasarkan pengalaman yand didapat dari perjalan ini, kami banyak mendapatkan ilmu-ilmu baru tentang kebudayaan Indonesia terutama Kalimantan Tengah dan Aceh. Dan dapat disimpulkan bahwa ternyata banyak kebudayaan Indonesia yang harus kita ketahui dan tentu saja dilestarikan karena jika kebudayaan hilang, anak dan cucu kita tidak akan mengetahui apa itu Indonesia yang seutuhnya.

B.      KESAN
Kesan yang kami dapatkan selama kami mengikuti study wisata banyak sekali. Kami merasa senang karena kami bisa mengikuti study wisata bersama teman – teman dan guru. Selain itu kami juga mendapatkan banyak sekali ilmu baru. Kami juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah kami lupakan.

C.      PESAN
Karya Wisata kemarin sebagai sarana pembelajaran mahasiswa/i  di luar kampus dan untuk menyegarkan pikiran saat banyak tugas kampus. Selain itu kegiatan karya wisata kemarin juga berguna untuk menambah wawasan para mahasiswa/i. Disana Kami lebih tahu , betapa indahnya Alam Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu bila bisa petugas di setiap anjungan menjaga dan merawat kebersihan dari anjungan tersebut. Agar para pengunjung seperti kami bisa lebih nyaman menikmatinya.

LAMPIRAN
·         Ini adalah beberapa foto terkait saat kami melaksanakan study wisata tersebut:
·         Bukti tanda masuk kedalam TMII (karcis)


 Bagian pintu masuk depan saat berada di anjungan Kalimantan Tengah

 Pada saat memasuki rumah adat Kalimantan Tengah

    Ini adalah anggota kelompok kami yang melakukan study wisata tersebut

Anjungan yang kedua kami datangi




·         

Rabu, 06 April 2016

Manusia dan Keindahan




TUGAS
Ilmu Budaya Dasar
(IBD)


Manusia Dan Keindahan




Kelompok 3 :           Ari Bhaktiar R.       (50415954)
Arin Romizah F.     (51415005)
                                                            Chiende Wisnu P.  (51415470)
                                                            Revaldi akbar         (55415792)
                                                            Salsabila Safira A. (56415348)




BAB  I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
           
Maka jika manusia hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur dan lain-lain. Orang yang hidup tanpa keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang bersemangat. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita akan membahas lebih dalam mengenai manusia dan keindahan.

B.   Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan manusia?
2.  Apa yang dimaksud dengan keindahan?
3.  Hakikat dari keindahan?
4.  Apa hubungan manusia dengan keindahan?
5.  Bagaimana cara untuk mengetahui suatu keindahan?

C.   Tujuan Pembahasan

                              Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan dan keterkaitan  antara manusia dan keindahan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis. Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B.   Pengertian Keindahan

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”

C. Hubungan Manusia dengan Keindahan

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.

Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.

D. Cara-Cara Menentukan Keindahan

1.Renungan

Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.


2. Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.

3. Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.

4. Kontemplasi

Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan.




BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan

Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.





Daftar pustaka

e-book MKDU Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma